Senin, Agustus 25, 2008

Supernatural


Serial paling dianggap remeh (underrated) dan serial horor yang sanggup memikat kalangan nonpenggemar horor, itu adalah dua sentimen yang kerap terdengar (atau terbaca) dilontarkan oleh fans serial Supernatural. Dan secara pribadi, saya sependapat. Saya termasuk orang yang tidak tertarik (bukan takut) bahkan buat sekedar menyenggol genre horor, tapi bisa tergila-gila pada Supernatural yang dari judulnya saja sudah jelas kental nuansa mistis-horornya. Mengapa bisa demikian? Saya kira itu ada hubungannya dengan sentimen pertama, yang mengimplikasikan kualitas Supernatural, yang lebih dari serial horor biasa.

Supernatural di Indonesia pernah ditayangkan secara stripping oleh Trans7. Dua musim secara lengkap (dan agak mengejutkan) diputar secara lengkap di stasiun teve tersebut dan kini di AS para fans tengah menanti penayangan episode pembuka musim keempat, September nanti. Tampaknya selain kelarisan serial ini di negara asalnya, faktor tema alam gaib juga yang membuat serial ini bisa diputar di sini. Sesuai dengan titelnya, serial ini menu utamanya adalah hal-hal yang seringkali tak dapat diterima akal sehat, jauh dari "normal" (bukan natural, sebenarnya), horor, gaib dan mistis. Namun, berbeda dengan sinetron (atau film) horor model Indonesia, Supernatural tidak hanya menjual cerita seram dan efek khusus. Serial ini memiliki plot yang tereksekusi dengan baik, akting pemain yang meyakinkan, drama yang menyuguhkan perkembangan dan hubungan antar karakter, serta percikan dagelan di sana-sini.

Kisah Supernatural dimulai jauh dua puluh tahun yang lalu, ketika keluarga Winchester kehilangan sosok ibu yang mati misterius. Cerita langsung melompat membawa kita pada dua dekade kemudian di mana putra bungsu Winchester, Sam (Jared Padalecki) yang mau masuk sekolah hukum dikejutkan oleh kemunculan kakaknya, Dean (Jensen Ackles). Dean butuh bantuan Sam untuk mencari ayah mereka yang hilang sejak pergi berburu makhluk gaib. Dari situlah kedua saudara yang bertolak belakang karakternya itu kemudian menjadi tim pemburu yang kompak, mengikuti jejak sang ayah. Menyelamatkan orang, memburu setan, itulah gambaran ringkas perjalanan Dean dan Sam. Namun, jalan untuk membasmi setan jahat dan membalas dendam ibu mereka amatlah berliku dan kedua bersaudara itu mesti menghadapi lebih banyak lagi tragedi dalam hidup mereka. Tragedi yang menorehkan warna gelap di jiwa mereka, yang memunculkan lebih banyak pertanyaan untuk setiap satu pertanyaan yang terjawab.

Mungkin orang menuduh alasan sebagian orang (wanita) menonton serial ini adalah karena pasangan bintang utamanya yang punya sosok begitu sedap dipandang. Namun, akting mereka ternyata tidak mengecewakan. Banyak yang beranggapan Jared dan Jensen merupakan pemeran pasangan bersaudara dengan karakter tiga dimensi yang chemistry-nya paling terasa di layar. Kemudian, Supernatural adalah serial horor dengan riset yang memadai. Sosok gaib yang ditampilkan sering merupakan legenda urban Amerika atau berdasar pada mitologi dan Injil. Maniak horor sejati mungkin akan mengkritik Supernatural kurang seram atau menggigit, itu boleh jadi karena horor dalam Supernatural bukanlah inti serial. Bagi saya, Supernatural lebih cenderung sebagai suatu serial tentang perjalanan ketimbang horor, barangkali karena sang kreator, Eric Kripke menggemari tahapan Hero's Journey-nya Joseph Campbell. Yang jelas, secara pribadi saya menyukai serial ini, yang mampu mengupas tentang keluarga dan nilai-nilai kehidupan, serta menawarkan refleksi.

Tinjauan musim keempat serial ini bisa dilihat di sini

2 komentar:

Master Download mengatakan...

INi sinetron keren neh, punya alamat yang ada videonya gak? :)

Blogg walking .. :)

Eky Dakka ______ Master Download ____ Earn More Cash ___ Cutom blog

Oryn mengatakan...

Di youtube sudah banyak videonya, bahkan bisa nonton episode pertama musim keempat. Atau bisa dicari di situs-situs fans atau komunitas LJ.