Jumat, November 21, 2008

Penggambaran Indonesia dalam (Beberapa) Serial Televisi Amerika

Hal yang menggelitik saya untuk menulis ini adalah beberapa judul serial yang pernah saya saksikan, yang membawa-bawa Indonesia ke dalam adonan plotnya. Marilah kita lihat satu per satu.

Serial pertama yang akan dibahas adalah The West Wing, drama politik tentang presiden fiktif Bartlett (kalau tak salah, saya bukan fans serial ini, cuma lihat satu episode lantaran ada unsur Indonesianya) dan intrik politik Gedung Putih, lengkap dengan segala model politikus dan birokrat. Di satu episode dikisahkan ada kunjungan dari Presiden RI ke Amerika. Presiden (fiktif) kita ini digambarkan sebagai orang yang membosankan, sampai si presiden Amerika berkata (setengah serius, setengah bercanda), "Bagaimana orang Indonesia bisa pilih dia jadi presiden?"

Serial kedua adalah The Unit. Serial yang diangkat dari buku "Inside Delta Force" ini menyuguhkan kehidupan para anggota pasukan khusus tentara Amerika dengan segala misi-misi rahasianya, juga bagaimana para wanita pendamping mereka menghadapi dunia militer yang kerap kejam. Salah satu episodenya bercerita tentang seorang anggota pasukan khusus yang dikirim ke Indonesia untuk membebaskan warga Amerika (semacam penginjil atau relawan muda) yang ditawan gerombolan separatis...bukan di Indonesia Timur, melainkan di Medan.


Serial ketiga berjudul Sleeper Cell, yang intinya mengupas lika-liku agen FBI yang menyusup dalam organisasi Islam radikal di Amerika. Dalam menjalankan salah satu agendanya, diceritakan pimpinan organisasi tersebut menggunakan seorang mahasiswa Indonesia yang tengah kuliah di Amerika, kalau saya tak salah tangkap untuk membuat sebangsa senjata biologis.

Sebagai orang Indonesia yang muslim, saya sama sekali tak mengelak bahwa di negeri saya memang kerap terjadi kerusuhan dan masalah. Ada orang-orang yang disebut teroris di sini, kaum yang mengaku berjihad meskipun mereka sebetulnya menyalahi jihad yang sesungguhnya. Namun, apakah semua orang Indonesia seperti yang digambarkan di serial-serial itu?

Satu hal yang paling bikin jengkel adalah akurasi hal-hal yang digambarkan di serial itu dengan keadaan yang lazim di Indonesia. Barangkali para penulis naskahnya kurang riset. Seperti di The Unit dan The West Wing kesalahan yang cukup fatal terletak pada penamaan karakter berlatar Indonesianya. Untuk Sleeper Cell, okelah, nama Eddy Pangetsu bisa dibilang mirip, paling silabel terakhir itu keliru ketik. Selanjutnya, lagi-lagi The Unit dan The West Wing menampilkan orang "Indonesia" yang sama sekali tak tampak trah Melayu-nya, melainkan terlihat seperti orang Cina! Sementara Sleeper Cell memasukkan aktor dengan tampang yang bisalah dibilang orang Indonesia. The Unit adalah satu-satunya yang menampilkan lokasi di "Indonesia" lengkap dengan penduduk "lokal"-nya. Untuk urusan bahasa terbilang lumayan (meski para pelakon bertampang Cina itu rada kagok berdialek Melayu), dan saya tak bisa komentar untuk setting-nya lantaran saya jarang menginjak pedesaan, tapi itu cukuplah. Meski waktu melihat setting-nya ada sesuatu di kepala saya yang memekikkan, "Ini bukan negara saya."

Tiga serial tersebut kemungkinan ditonton oleh jutaan pasang mata di Amerika. Berarti, segala hal negatif yang digambarkan tentang negeri kita ini juga disaksikan oleh mereka, barangkali mengendap di benak mereka, dan buat orang-orang yang buta berita, gambaran itulah yang mereka jadikan pedoman untuk menentukan kesan tentang Indonesia. Hm, tidak hanya di siaran berita internasional kita terlihat buruk, tapi di serial yang notabene fiktif juga ternyata.

PS: untuk alasan yang tidak dapat saya jelaskan, ketika Jensen Ackles di salah satu episode Supernatural menyebut "Bali", saya girang bukan kepalang. Dan sebagai tambahan di salah satu episode musim kelima serial NCIS disebutkan nama Indonesia sebagai salah satu negara yang di situ pernah terjadi peledakan bom oleh pedagang senjata. Selanjutnya, di satu episode musim ketiga Dexter, ada monolog sejarah singkat mengapa kopi bisa tumbuh di Jawa dan sang tokoh mengendus aromanya dengan nikmat. Terakhir, di episode penutup musim kelima serial Bones, Dr. Brennan pergi ke Maluku untuk jadi kepala tim ekspedisi arkeologi.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

film west wing ini cukup lama, saya juga gak sengaja lihatnya di TV, memang konyol banget. Sekarang saya lagi nonton Sleeper cell di HBO, katanya disitu ada mahasiswa indonesia yang jadi teroris...weleh weleh

Anonim mengatakan...

egh,, jd inget paz jaman duLu jaman2nya Betty La Fea,, jd paz saLah saTu pegawai ECOMODA di-'muTasi' ke IndoneSia, dia Lgsg kaGet samBiL biLang (versi duBBing tenTunya): "Apa??? NegaRa apa iTu??? Bahkan aQ tak pernaH meLihaTnya di peTa!!!"
DAMN CRAZY!!! Hahaaaa...

Anonim mengatakan...

salam kenal.,.,.

nenok_cuantik mengatakan...

mang sc kadang dongkol juga klo liat film tentang mengambarkan indonesia jadi semacam poros kejahatan. kayak thailand yang digambar sebagai segita emas narkoba.

pernah lihat film apa githu lupa aku...indonesia bahkan disebut "satu-satunya negara yang gk ada tv kabel...pas itu mang lum ada indovision.tapi mereka lupa klo kita pakai satelit langsung...cuapekkk deh"

bahkan dibilang sebagai negara poros teroris dan kejahatan. jakarta, pakistan, afganistan.

tapi mo gmn lagi...yang menyalahi adalah org2 indonesia sendiri. sekalipun aku muslim, aku gak mendukung aksi radkal yang mengatas namakan agama dan tuhan cos yang dirugikan org banyak, termasuk citra bangsa.

Jihad yang sesungguhnya saat ini adalah mengembalikan nama islam dan muslim sesuai dengan artinya "damai dan merdeka" amin. mengubah citranya menjadi positif kembali. cos sekarang ini telah dinodai hingga menjadi negatif

Anonim mengatakan...

yang lucu tu di west wing,dia cerita ttg Indonesia yang katanya negara dukun,,busyet dah,,ini mah image negatif,,

Oryn mengatakan...

Aku pernah baca di sebuah forum, di situ ada daftar film dan serial Barat yang menyebut-nyebut Indonesia. Lucu, tapi sekaligus jengkel pas baca, soalnya Indonesia sering digambarkan negara terbelakang, miskin, pokoknya yang jelek-jeleklah.

daradara mengatakan...

saya mau komentar soal teknis aja. kalo soal image Indonesia yg digambarkan buruk, itu sih udah soal pendapat tim pembuat film.
tapi kalo perkara salah nama (org Batak namanya Bambang) atau casting (org Indonesia kok mirip bgt org Jepang), itu sih udah kebangetan. ketauan kalo mereka males riset. kayak pembuat sinetron kita aja. @_@